Sabtu, 14 Januari 2012

PERSISAM vs PERSIB


Mamic Tak Hadiri Konferensi Pers

Banyaknya keputusan wasit yang merugikan, dinilai asisten pelatih Persib Bandung Anwar Sanusi sebagai salah satu indikasi yang membuat timnya mengalami kekalahan atas Mitra Kukar, 3-0. Hal itu berakibat pada turunnya konsentrasi Maman Abdurahman dan kawan-kawan hingga 3 kali kebobolan, tanpa berhasil mencetak gol balasan. 
Pelatih kepala Persib Drago Mamic pun tidak menghadiri konferensi pers usai pertandingan. Pelatih asal Kroasia ini mendelegasikan asistennya Anwar Sanusi untuk menghadiri konferensi pers.
Pada laga ke tujuh Persib dalam Liga Super Indonesia 2011-2012, pertandingan dipimpin wasit Suwandi S.Pd, Asisten Wasit 1 Suaid Sulaimi dan Asisten Wasit 2 Ahmad Ikhsan, dengan pengawas pertandingan Rivai Arsyad.
Rekor tak terkalahkan Persib di kompetisi musim ini akhirnya patah saat laga tandang menghadapi Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong, Sabtu 14 Januari. Pada paruh pertama, Persib masih mampu melakukan perlawanan. Berdasarkan perhitungan statistik yang dilakukan tim Simamaung, kedua kesebelasan memiliki 7 kali peluang gol di babak pertama.
“Sebenarnya pertandingan berjalan cukup menarik. Kedua kesebelasan sangat luar biasa, saling menyerang. Babak pertama saya rasa masih berjalan normal,” ujar Anwar Sanusi di ruang konferensi pers usai pertandingan.
Namun di menit 52, terjadi gol ke gawang Jandri Pitoy oleh tendangan bebas Nemanja Obric yang menyentak mental tim Maung Bandung. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya keputusan wasit yang dinilai merugikan tim tamu. Hal inilah yang menjadi asal muasal kekalahan Persib.
“Memasuki babak kedua, konsentrasi pemain kami agak sedikit terganggu. Banyak keputusan wasit yang sangat merugikan kami, sehingga dampaknya pada konsentrasi pemain. Pemain emosinya mulai tidak terkendali. Dan akhirnya permainan sudah tidak terkontrol lagi,” papar pelatih penjaga gawang yang akrab disapa Away ini.
Salah satu keputusan wasit yang mengundang protes para punggawa Persib adalah proses terjadinya gol kedua. Tendangan bebas Ahmad Bustomi disosor sundulan Marcus Bent yang berbuah gol. Yang membuat kubu Persib berang adalah saat terjadi duel bola di udara antara Marcus Bent dengan Jandri Pitoy. Tim Persib menilai Bent terlebih dahulu melakukan pelanggaran terhadap kiper asal Manado tersebut.
“Saya kira dalam aturan pertandingan, seorang kiper itu harus dilindungi. Jangankan bola yang sudah di tangan, dia terhalang atau tersontek sedikit saja, sudah jadi pelanggaran. Saya tidak tahu alasan wasit tidak mengambil sebuah pelanggaran,” jelas Away membela timnya.
Kejadian lain yang juga dinilai merugikan Persib adalah saat posisi Muhammad Ilham dinyatakan offside pada menit 70 oleh Asiten Wasit 1 Suaid Sulaimi. Padahal jika saja hakim garis tidak mengangkat bendera, Ilham sudah menyodorkan bola kepada Moses Sakyi yang bergerak tak terkawal di mulut gawang. Hal serupa juga menimpa Aliyudin di penghujung babak pertama. Pada tayangan replay di stasiun televisi ANTV terlihat, baik Ilham ataupun Aliyudin, tidak dalam posisi offside.
Kendati unggul jumlah pemain sejak menit 77 setelah diusirnya Nemanja Obric, namun Persib tidak bisa mengejar ketertinggalan. Bahkan kembali kebobolan menjelang akhir pertnadingan melalui Lee Sang Min. Persib kalah 0-3.

Kualitas Moses Dipantau Manajemen Persib

Kualitas Moses Dipantau Manajemen Persib


 

Setelah melewati tiga partai bersama klub Persib Bandung, keberadaan bomber baru Moses Sakyi di tim utama mulai dipertanyakan manajemen tim. Dengan harapan tinggi, memperbaiki kinerja di lini depan sehingga ditakuti lawan, penyerang asal Ghana ini hanya mampu membuat Persib bermain sekali imbang, sekali menang, dan sekali kalah. Kualitas Moses Sakyi pun mendapat perhatian serius dari manajemen.
Manajemer Umuh Muhtar bersama komisaris utama PT Persib Bandung Bermartabat, Zaenuri Hasyim terlibat obrolan serius dengan pelatih Drago Mamic sesaat setelah tim Persib tiba di hotel Mesra tempat tim menginap di Samarinda. Dalam pertandingan melawan Mitra Kukar sebelumnya, manajemen Persib menilai kontribusi Moses Sakyi untuk tim masih minim.
“Saya ragu sama Moses. Menurut saya dia bukan perlu adaptasi lagi tapi memang kemampuannya cuma segitu,” ucap manajer tim Persib, Umuh Muhtar.
Khusus pada pertandingan melawan Mitra Kukar, Umuh menilai bahwa Moses terlalu sering kehilangan bola. Padahal ia diturunkan sejak menit ke-59 menggantikan Airlangga Sucipto dengan harapan dapat membalas gol pertama Kukar yang dibuat Nemanja Obric 7 menit sebelumnya.
Karena masih meragukannya kemampuan Moses, maka manajemen mengungkapkan bahwa penambahan satu pemain asing asal Asia kemungkinan akan dicari yang berposisi striker. Padahal awalnya satu pemain Asia tersebut adalah pemain dengan spesialisasi gelandang serang. Sedangkan jika tidak segera menunjukan permainan terbaiknya, kontrak Moses terancam putus di tengah musim sesuai kesepakatan yang ditulis dalam klausul kontraknya.
“Penambahan pemain tetap ada, walaupun nanti katanya pelatih menawarkan ada gelandang serang dari australia, tapi nanti dulu kata saya. Justru menurut saya posisi striker yang masih riskan. Kita harusnya di depan punya penyerang yang tipenya agresif, bukan yang sifatnya menunggu. Untuk Moses jika setengah musim dia tidak membawa prestasi Persib menjadi bagus dan kualitasnya seperti itu, ya dia hanya setengah musim sesuai kontrak,” ungkap Umuh kemudian.
Umuh juga mengatakan walau manajemen dan komisaris meragukan kualitas Moses Sakyi, namun mereka menyerahkan semuanya kepada pelatih. Dan pelatih masih percaya Moses adalah pemain yang bagus.
JIWA AING, HIRUP AING, SA'UTUHNA KEUR PERSIB . .!!