Mamic Tak Hadiri Konferensi Pers
Banyaknya
keputusan wasit yang merugikan, dinilai asisten pelatih Persib Bandung
Anwar Sanusi sebagai salah satu indikasi yang membuat timnya mengalami
kekalahan atas Mitra Kukar, 3-0. Hal itu berakibat pada turunnya
konsentrasi Maman Abdurahman dan kawan-kawan hingga 3 kali kebobolan,
tanpa berhasil mencetak gol balasan.
Pelatih kepala Persib Drago Mamic pun
tidak menghadiri konferensi pers usai pertandingan. Pelatih asal
Kroasia ini mendelegasikan asistennya Anwar Sanusi untuk menghadiri
konferensi pers.
Pada laga ke tujuh Persib dalam Liga
Super Indonesia 2011-2012, pertandingan dipimpin wasit Suwandi S.Pd,
Asisten Wasit 1 Suaid Sulaimi dan Asisten Wasit 2 Ahmad Ikhsan, dengan
pengawas pertandingan Rivai Arsyad.
Rekor tak terkalahkan Persib di
kompetisi musim ini akhirnya patah saat laga tandang menghadapi Mitra
Kukar di Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong, Sabtu 14 Januari. Pada
paruh pertama, Persib masih mampu melakukan perlawanan. Berdasarkan
perhitungan statistik yang dilakukan tim Simamaung, kedua kesebelasan
memiliki 7 kali peluang gol di babak pertama.
“Sebenarnya pertandingan berjalan cukup
menarik. Kedua kesebelasan sangat luar biasa, saling menyerang. Babak
pertama saya rasa masih berjalan normal,” ujar Anwar Sanusi di ruang
konferensi pers usai pertandingan.
Namun di menit 52, terjadi gol ke
gawang Jandri Pitoy oleh tendangan bebas Nemanja Obric yang menyentak
mental tim Maung Bandung. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya
keputusan wasit yang dinilai merugikan tim tamu. Hal inilah yang
menjadi asal muasal kekalahan Persib.
“Memasuki babak kedua, konsentrasi
pemain kami agak sedikit terganggu. Banyak keputusan wasit yang sangat
merugikan kami, sehingga dampaknya pada konsentrasi pemain. Pemain
emosinya mulai tidak terkendali. Dan akhirnya permainan sudah tidak
terkontrol lagi,” papar pelatih penjaga gawang yang akrab disapa Away
ini.
Salah satu keputusan wasit yang
mengundang protes para punggawa Persib adalah proses terjadinya gol
kedua. Tendangan bebas Ahmad Bustomi disosor sundulan Marcus Bent yang
berbuah gol. Yang membuat kubu Persib berang adalah saat terjadi duel
bola di udara antara Marcus Bent dengan Jandri Pitoy. Tim Persib
menilai Bent terlebih dahulu melakukan pelanggaran terhadap kiper asal
Manado tersebut.
“Saya kira dalam aturan pertandingan,
seorang kiper itu harus dilindungi. Jangankan bola yang sudah di
tangan, dia terhalang atau tersontek sedikit saja, sudah jadi
pelanggaran. Saya tidak tahu alasan wasit tidak mengambil
sebuah pelanggaran,” jelas Away membela timnya.
Kejadian lain yang juga dinilai merugikan Persib adalah saat posisi Muhammad Ilham dinyatakan offside
pada menit 70 oleh Asiten Wasit 1 Suaid Sulaimi. Padahal jika saja
hakim garis tidak mengangkat bendera, Ilham sudah menyodorkan bola
kepada Moses Sakyi yang bergerak tak terkawal di mulut gawang. Hal
serupa juga menimpa Aliyudin di penghujung babak pertama. Pada tayangan
replay di stasiun televisi ANTV terlihat, baik Ilham ataupun Aliyudin, tidak dalam posisi offside.
Kendati unggul jumlah pemain sejak
menit 77 setelah diusirnya Nemanja Obric, namun Persib tidak bisa
mengejar ketertinggalan. Bahkan kembali kebobolan menjelang akhir
pertnadingan melalui Lee Sang Min. Persib kalah 0-3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar